Rabu, 06 Juni 2012

Pemuda Desa Yang Lugu

ono adalah seorang pemuda dari sebuah desa yang ingin mengadu nasib ke
Jakarta. Singkat cerita, dengan menumpang bis dari kampungnya Jono nekat
berangkat ke Jakarta.

Setelah beberapa hari, dia berkeinginan untuk menjalani Jakarta lebih jauh lagi.
Dengan memberanikan diri dia menghentikan sebuah bis jurusan Kp.
Rambutan – Blok M. Setelah duduk, dia takjub melihat keramaian Jakarta
melalui jendela bis.

Tak berapa lama dia mendengar kenek bis teriak: “Gatot Subroto.. Gatot Subroto..”
Lalu Jono melihat seseorang berdiri dari kursi dan segera menuju pintu bis.
Tak lama kemudian kenek teriak lagi: “Kapten Tendean..Kapten Tendean..”
Si Jono melihat lagi seseorang berdiri dari kursi dan segera menuju pintu bis.
Setiap teriakan2 kenek selalu menjadi perhatiannya.

Akhirnya bis sampai di terminal Blok M, kemudian kenek melihat si Jono
yang tinggal sendirian di dalam bis lalu bertanya:
Kenek: “Turun dimana mas?”
Jono: “Lho, kok nama saya belum dipanggil bang?”
Kenek: “Emang namanya siapa mas??”
Jono: “Saya Jono bang, tadi yang lain dipanggilin satu2, Gatot Subroto,
Kapten Tendean, Suryo, Senopati… (belum selesai dia ngomong si kenek
langsung nyambar)
Kenek: “Elo kirain gue lagi ngabsen???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar