Jumat, 27 Desember 2013

PENJELASAN DFD

Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram atau sering disingkat DFD adalah perangkat-perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan peng-analis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling berkaitan.


Entitas  biasanya diberi nama dengan kata benda.
Aliran data merupakan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain (penggambarannya dengan cara kepala tanda panah mengarah ke tujuan datanya.
Proses biasanya selalu menunjukkan suatu perubahan data dan terjadinya proses transformasi data.
Penyimpanan Data (data store) diberi nama dengan kata benda, sesuai dengan data yang disimpan didalamnya.
Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :
1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar  yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.

Fungsi DFD
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :
¨       Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
¨       DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
¨       DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Langkah-langkah Membuat DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :
1. Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.
2. Buat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan    lingkungan luarnya. Caranya :
• Tentukan nama sistemnya.
• Tentukan batasan sistemnya.
• Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
• Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
• Gambarkan diagram konteks.

3. Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
Hindari perpotongan arus data.
Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

4. Buat Diagram Level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :
Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep  keseimbangan.
Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
Hindari perpotongan arus data.
Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.Contoh : 1.1, 1.2, 2


Sumber :


Kamis, 31 Oktober 2013

BAB V - VII

BAB V
MEMAHAMI DAN MENDESAIN DATA AKUNTANSI

Mengidentifikasi dan Mendokumentasikan File
File transaksi(transaction file) : digunakan untuk mencatat informasi mengenai berbagai kejadian dalam proses bisnis organisasi
File Induk(master file) : menyimpan data acuan dan data ringkasan tentang berbagai entitas yang. Berkaitan dengan kejadian
Mendokumentasikan File Transaksi
Pedoman untuk mengidentifikasi perlunya tabel transaksi :
-          Pedoman 1 : tentukan kejadian-kejadian didalam proses
-          Pedoman 2 : keluarkan kejadian yang tidak perlu dicatat didalam sistem komputer
-          Padoman 3 : keluarkan kejadian query dan pelaporan karena mencakup penggunaan data yang telah dicatat didalam SIA
-          Pedoman 4 : keluarkan kejadian pemeliharaan
Kejadian dan Tabel Induk
Ø  Barang/Jasa : mendeskripsika barang/jasa yang menyatakan katalog yang ditawarkan oleh perusahaan
Ø  Agen : mendeskripsikan agen eksternal seperti pelanggan/pemasok
Ø  Kas : untuk mendeskripsikan dimana kas nya disimpan
Ø  File induk buku besar : kita membutuhkan file buku besar jika buku besar terintegrasi dengan siklus pemerolehan dan pendapatan
Kunci Utama :
Adalah atribut yang secara unik mengidentifikasi record di tabel
¨      Tabel pelanggan : sebagai kunci utama untuk tabel tersebut
¨      Tabel persediaan : persediaan bertindak  sebagai kunci utama tabel tersebut
¨      Tabel pesanan : #pesanan adalah kunci utama untuk tabel pesanan
Kunci Asing
Adalah field ditabel yang merupakan kunci utama dibeberapa tabel lainnya.
-          Kunci asing yang menghubungkan record kejadian dengan record induk
-          Kunci asing menghubungkan dua kejadian yang terjadi dalam suatu urutan
Hubungan Antarkabel
Ø  Hubungan satu dengan satu, hubungan satu dengan satu antarentitas tidak seumum dengan hubungan dengan satu dengan banyak.
Ø  Hubungan satu dengan banyak, ini adalah bagian paling umum dalam sistem akuntansi
Ø  Hubungan banyak dengan banyak
Signifikasi Konsep Untuk Aplikasi Basis data
1.      Mengimplementasikan dokumen dan laporan
2.      Mengimplementasikan formulir input
3.      Mengontrol data SIA : Integritas Referensial
Isu Implementasi Desain Data Tambahan.
Usulan 1 : satu tabel induk, bukan 2
Usulan 2 : satu tabel kejadian, bukan 2
Usulan 3 : hilangkan hubungan yang berulang
Usulan 4 : tambahkan hubungan yang tidak memasukan record kejadian                                


BAB VI
MEMAHAMI DAN MENDESAIN QUERY DAN LAPORAN

Query
Query adalah elemen penting basis data relasional. Kita harus memahami query dengan baik agar dapat menggunakan piranti lunak DBMS
Spesifikasi Query
Ø  Query Satu Tabel (query A dan query B)
Ø  Query Banyak Tabel



Jenis-jenis Laporan
1.      Laporan daftar sederhana(simple list report) : daftar transaksi penjualan
2.      Laporan perincian yang dikelompokkan(grouped detailed report) : daftar transaksi penjualan yang dikelompokan menurut jenis produk yang dijual
3.      Laporan ringkasa (summary report) : hanya memberikan ringkasan angka angka penjualan
4.      Laporan entitas tunggal (single entity report) : hanya memberikan perincian mengenai satu kejadian
Tata Letak Laporan
a.      Mengelompokan atribut
b.      Header kelompok
c.       Perincian kelompok
d.      Footer kelompok
Isi Laporan
Seorang perancang harus menganalisis kebutuhan informasi pengguna, lalu memutuskan data apa yang perlu dimasukan didalam setiap laporan tersebut.
Organisasi Laporan
Yang harus diperhatikan untuk kerangka desain laporan :
-          Data dikelompokan menurut produk
-          header kelompok memiliki data aacuan dari tabel persediaan
-          bagian perincian kelompok mendaftar transaksi
-          footer kelompok meliputi perhitungan ringkasan jumlah barang
-          jumlah barang digedung memerlukan data di kedua dtabel dan dihitung sebagai jumlah brang di gudang awal
Daftar Kejadian Sederhana
Daftar kejadian sederhana ( simple event list ) menyediakan daftar kejadian yang sederhana selama suatu periode waktu yangd disusun menurut tanggal kejadian atau nomer transaksi.
Laporan Perincian Kejadian Dikelompokan
Laporan Ringkasan Kejadian

Daftar Acuan dan Laporan Status
Memfokuskan pada penyediaan informasi, barang, jasa dan agen.
Daftar Acuan :(reference list) hanya melaporkan data acuan yang diambil dari tabel induk.
Laporan status : (status report) menyediakan data ringkasan mengenai barang, jasa, atau agen.

BAB VII
MEMAHAMI DAN MENDESAIN FORMULIR

Pengguna SIA wajib memahami formulir-formulir ini, maka dari itu berbagai pengendalian dapat dibuat untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi
Hubungan antara Formulir Input dan Tabel
1.       satu formulir untuk mencatat data di satu tabel
2.      Satu formulir untuk mencatat dua data tabel atau lebih
3.      Dua formulir atau lebih untuk mencatat data di satu tabel
Jenis-Jenis Formulir Input
-          Formulir entri satu record
-          Formulir entri multitable
Elemen-elemen antarmuka Formulir
Ø  Kotak teks : ruang pada formulir untuk memasukan informasi
Ø  Label : memahami informasi apa saja yang harus dimasukan
Ø  Fitur pencarian : untuk memasukan kunci asing
Ø  Tombol perintah : untuk melakukan suatu tindakan
Ø  Tombol radio : memilih salah satu dari seperangkat pilihan
Ø  Kotakcek : memilih lebih dari salah satu opsi
Meningkatkan Akurasi dan efisiensi Entri data
a.      Kunci utama
b.      Fitur pencarian
c.       Pemindaian
d.      Pemeriksaan record
e.      Konfirmasi
f.        Integritas Referensial
Mendesain Formulir
Mengidentifikasi dan Mendokumentasikan Formulir yang diperlukan.
Mendokumentasikan formulir sangat diperlukan untuk mengetahui kejadian kejadian didalam proses suatu bisni yang akan kita jalankan. Maka lebih baik jika ada sebuah arsip atau apapun untuk membuat pendokumentasian tersebut
-          Formulir Entri data 1 record : tabel arship manager untuk fairhaven convenience Store
-          Formulir satu record : formulir setoran
-          Formulir Entri data bentuk tabel : Arsip Persediaan untuk fairhaven convenience store
-          Formulir entri Multitabel


Selasa, 29 Oktober 2013

WAWANCARA



WAWANCARA DENGAN SEORANG OWNER TUPPERWARE.

saya sempat bertemu dengan pemilik perusahaan salah satu distributor resmi Tupperware di daerah cibubur. Dan kebetulan juga itu teman orang tua saya.



Langsung saja ke percakapan nya (di edit dengan bahasa baku) :



Saya : kapan anda mulai menggeluti usaha ini?

Owner : sejak tahun 2003

Saya : Apa saja yg dipersiapkan sebelum ibu mendirikan perusahaan ini?

Owner : Saya hanya mencari pelanggan terlebih dahulu.

Saya : hanya pelanggan saja yang ibu persiapkan?

Owner : kedua kepercayaan dari pelanggan.

Saya : sudah apa hanya cukup itu saja?

Owner : setelah mendapatkan pelanggan dan kepercayaan dari pelanggan baru saya

Mempersiapkan modal sesuai dengan order kebutuhan pelanggan.

Saya : Butuh berapa lama ibu merintis usaha sampai sebesar ini?

Owner : hampir kira-kira 5 tahun

Saya : tentunya ibu memerlukan modal yang cukup besar ya?

Owner : Ya tentu saja, karna modal untuk memenuhi orderan pelanggan saya juga butuh

tempat untuk memperbesar usaha saya.

Saya : berapa persen kira-kira modal yang ibu tanamkan dari omzet ibu sekarang?

Owner : kurang lebih 300% dari omzet

Saya : tentunya didalam menjalankan usaha ini ada pasang surut nya. Gimana ibu

Mensikapinya?

Owner : saya berusaha memuaskan pelanggan dengan berusaha memenuhi orderan pelanggan

yang mungkin sulit barang nya saya dapatkan.

Saya : apakah dalam menjalankan bisnis ibu ini dijalankan secara professional mungkin ibu

Mempunyai struktur organisasi yang baku?

Owner : Ya saya mempunyai 15 karyawan yang professional dibidangnya masing-masing

dengan struktur organisasi mulai level bawah sampai teratas(komisaris)

Saya : bagian2 apa saja yg ada di perusahaan ibu?

Owner
: saya memiliki staff administrasi, staff gudang, bagian akunting dan pajak, personalia,

keuangan, dan direksi.

Saya : pertanyaan terakhir ya bu, berapa rata-rata omzet perbulan yang ibu dapatkan selama

ibu menjalankan usaha ini?

Owner : Alhamdulillah rata-rata perbulan omzet saya mencapai 3 milliar.

Saya : oke terimakasih atas wawancara ini, semoga ibu terus meningkat usaha nya.

Owner : Amien ya… terimakasih

Saya : terimakasih juga atas waktu nya.


Sekain wawancara saya kepada owner tupperware..

Senin, 28 Oktober 2013

RANGKUMAN BAB 1 - 4



BAB I

MENGENAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Proses bisnis dan sistem informasi akuntansi.

Yang dimaksud proses bisnis urutan akftifitas yang dilakukan oleh suatu bisnis. Siklus transaki mengelompokkan kejadian yang terkait dan biasanya terjadi dalam urutan tertentu. Kejadian adalah aktivitas yang terjadi dalam waktu tertentu.

Ada 2 siklus :

Ø Pemerolehan /pembelian : pembe;ian,pembayaran barang dan jasa

Ø Konversi :pengubahan sumber daya alam menjadi barang/jasa

Penggunaan sistem Informasi Akuntansi

- Membuat laporan eksternal.

- Mendukung aktivitas rutin

- Mendukung pengambilan keputusan

- Perencanaan dan pengendalian

- Perencanaan dan pengendalian

- Menerapkan pengendalian internal yang mencakup kebijakan prosedure dan sistem informasi yang digunakan

Aplikasi dan Peranti Lunak Aplikasi

Adalah program komputer untuk keperluan tertentu.

1. Pencatatan keadilan

2. Pengentrian informasi pemasok

3. Pencetakan dokumen

4. Pencetakan laporan

5. Pelaksanaan permintaan informasi

Peran Akuntan Dalam Hubungannya dengan SIA

a. Akuntan sebagai pengguna

b. Akuntan sebagai manager

c. Akuntan sebagai konsultan

d. Akuntan sebagai evaluator

- Auditor internal : mengevaluasi berbagai unit didalam organisasi

- Auditor eksternal : perusahaan membayar kantor mereka untuk mengedit laporan keuangan mereka

e. Akuntan sebagai penyedia jasa akuntansi dan perpajakan









BAB II

PROSES BISNIS DAN DATA SIA



Proses dan Kejadian Bisnis

Terdapat 3 siklus utama :

Siklus pendapatan. Meliputi :

1. Merespons permintaan informasi dari pelanggan

2. Membuat perjanjian pada para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa

3. Menyediakan jasa/mengirim barang pada pelanggan

4. Menagih pelanggan

5. Melakukan penagihan uang

6. Menyetor uang kas ke bank

7. Menyusun laporan

Siklus pemeroleh meliputi :

1. Mendiskusikan dengan para pemasok

2. Memproses perimtaan

3. Membuat perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang/jasa

4. Menerrima barang/jasa dari pemasok

5. Mengakui klam atas barang/jasa yang diterima

6. Memilih faktor faktor yang akan dibayar. Menulis cek

Pengidentifikasian Kejadian dalam Proses Bisnis

Akuntansi pada dasarnya adalah suatu sistem informasi dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui cara sistem informasi beroperasi.

Ø Pedoman Mengakui Kejadian

Pedoman 1 : kenali kejdian pertama dalam suatu proses

Pedoman 2 : abaikan aktifitas yang tidak menyertakan agen internal

Pedoman 3 : kenali kejadian baru ketika menghadapi suatu dipindahkan dan harus bertanggung jawab

Pedoman 4 : suatu proses sudah disela/diinterupsi dan dilanjutkan perlu di kenali kejadian yang baru

Pedoman 5 : gunakan 1 nama kejadian yang mencerminkan kejadian tersebut











Pengorganisasian dalam SIA

Sistem manual untuk siklus pendapatan dan buku besar, kejadian sangat mempengaruhi buku besar juga prngorganisasia data yang menggunakan dokumen sumber jurnal dan buku besar itu sendiri

Arsip dari SIA yang terkomputerisasi

Konsep mengenai file yang perlu anda pelajari:

Ø Entiry(entitas)

Ø Field

Ø Record

Ø File

Ø Transaction file

Ø Master file

Ø Reference data(data acuan)

Ø Reference field

Ø Summary data

Ø Summary field

Jenis-jenis File dan Data

File Induk

Ciri-ciri:

1. Menyimpan data yang relatif permanen

File persediaan(barang dan jasa)

File pelanggan (agen-agen eksternal)

File karyawan (agen-agen internal)

2. Tidak menyediakan perincian mengenai transaksi individual

3. Data yang disimpansebagai data acuan dan ringkasa.

Data acuan : data deskriptif yang relatif permanen.

Data ringkasan : diubak ketika kejadian

Agen eksternal : orang atau unit organisasi yang berada diluar perusahaan

Agen internal : orang atau unit yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian

File Transaksi :

Ciri-ciri :

1. Menyimpan data tentang kejadian

Pesanan

Pengiriman

Penagihan kas

2. Mencakup suatu field untuk tanggal transaksi

3. Mencakup informasi kuantitas dan harga

4. Kejadian berlangsung pada kejadian tertrentu dalam siklus pendapatan dan pemerolehan

Kejadian dan Aktivitas

PENCATATAN, yang mengacu pada penyiapan dokumen dan sumber penyimpanan data kejadian dalam file transaksi

PEMBARUAN, yang mengacu pada tindakan pengubahan data untuk mencerminkan pengaruh dari kejadian’

PEMELIHARAAN FILE, untuk menangkap dan mengorganisasikan tentang file induk



BAB III

MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI



Diagram Aktivitas UML

Karakteristik umum untuk membuatnya lebih bermanfaat :

Ø Baik peta maupun diagram aktivitas menyediakan representasi informasi yang lebih mudah dipahami

Ø Peta menggunakan lambang standar untuk menyampaikan informasi

Ø Peta dan diagram aktivitas dibuat oleh ahlinya tapi dapat dibaca para pemakai

Ø Peta maupun diagra aktivitas dapat menyediakan gambaran tingkat tinggi

Overview activity Diagram dan Diagram Detailed Activity

Oerview Diagram, menyediakan pandangan tingkat tinggi dengan mendokumentasikan kejadian penting.

Langkah-langkah membuat overview diagram :

Langkah-langkah Pendahuluan :

Ø Langkah 1 : membaca uraian dan mengidentifikasi kejadian penting

Ø Langkah 2 : membubuhi keterangan narasi agar jelas memnunjukan batasan kejadian dan nama-nama kejadian

Pembuatan diagram activitas

Ø Langkah 3 :Menunjukan agen yang terlibat dalam bisnin dengan menggunakan swimlanes

Ø Langkah 4 : membuat diagram untuk masing masing kejadian dan tunjukan kejadian ini

Ø Langkah 5 : menggambar dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis

Ø Langkah 6 : menggambarkan tabel(file) yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Menunjukan arus informasi dari kejadian

Detailed Diagram, menyediakan suatu penyajian yang lebih detaildar aktivitas yang berhubungan satu atau dua kejadian yg ditunjukan overview diagram.

Ø Langkah 1 : menambah penjelasan naratif untuk menunjukan aktifitas

Ø Langkah 2 : buatlah tabel arus kerja

1. Masukan pelaku pada aktivitas pertama pada kolom kiri

2. Masukan setiap aktivitas yang dilakukan oleh pelaku di seblah kanan

3. Identifikasi aktivitas berikutnya

4. Beri nomer secara berurutan

Ø Langkah 3 : identifikasikan data terperinci yang dibutuhkan

Ø Langkah 4 : lakukan langkah langkah ;

1. Buat swimlane

2. Tambahkan segi empat panjang setiap aktifitas

3. Gunakan garis tanpa putus

4. Atur dokumen yang dibuat

5. Gunakan garis putus putus

6. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat

7. Gunakan garis putus untuk penguhungan aktivitas dan tabel

Overview Activity dan Detailed Activity Diagram

Diagram UML yang disediakan :

1. Anotasi narasi yang menunjukan kejadian dan aktivitas

2. Tabel arus kerja

3. Overview activity diagram untuk proses pendapatan

4. Detailed activity diagram



BAB IV

MENGIDENTIFIKASIKAN RESIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS



Pengendalian internal dan peran Akuntan

Kerangka Kerja dalam Mempelajari Pengendalaian internal : Komponen dan Sasaran Pengendalian Internal

Sasaran pengendalian internal

Mencakup :

a. Efektifitas dan efesiensi operasi

b. Keandalan pelaporan keuangan

c. Ketaan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

d. Pengamanan aset

Terdapat 4 jenis sasaran :

1. Sasaran pelaksanaan, penyerahan barang atau jasa

2. Sasaran sistem informasi, memfokuskan pada pencatatan, pembaruan, dan pelaporan informasi akuntansi

3. Sasaran pelindungan aset, fokus utama sasaran pelaksanaan dan sistem informasi

4. Sistem kinerja, pencapaian kinerja yang memuaskan



Penentuan Risiko.

Penentuan risiko meliputi :

¨ Penentuan Risiko Pelaksanaan : Sikus Pendaparan, dengan tidak teatnya pelasanaan trasnsaksi

¨ Penentuan risiko pelaksaan juga dapat melalui sistem pemerolehan

¨ Penelitian Risiko Sistem Informasi, terbagi menjadi 2 katagori :

1. Pencatatan resiko : menyatakan resiko tang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem informasi organisasi, kesalahan dalam pencatatan

2. Memperbarui Risiko: field ringkasan dalam catatan induk tidak diperbarui dengan tepat

¨ Memvisualisasikan risiko pencatatan dalam sistem informasi terkomputerisasi

¨ Mengidentifikasi risiko pembaruan



Pencatatan dan Pembaruan di Sistem Buku Besar

Meliputi :

a. Risiko dalam mencatat dan memperbarui informasi dan sistem buku besar

b. Risiko pengendalian

Kerugian atau kesalahan yang signifikan telah didentifisikan evaluator harus memperhatikan cara-cara untuk mengendalikan risiko.

Aktivitas Pengendalian

Pengendalian arus kerja

1. Pemisah tugas

2. penggunaan Penggunaan informasi mengenai kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktifitas

3. Urutan kejadian yang diharuskan

4. Menindaklanjuti kejadian

Pesanan yang belum dipenuhi

Faktor penjualan yang sudah jatoh tempo

Jasa yang disediakan tetapi belum selesai

5. Dokumen bernomor urut

Pemberian nomer urut untuk memberikan peluang untuk mengendalikan tujuan

6. Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses

7. Pembatasan akses ke aset dan informasi

8. Rekonsilasi catatan dengan bukti fisik aset

Penelaahan Kinerja

Adalah untuk mengukur kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeksi, dan data periode lalu.

Contoh penelaah kinerja :

¨ Manajer pemasaran menelaah penjualan berbagai macam produk

¨ CEO ingin menentukan keberhasilan wakil direktur yang bertanggung jawab.

¨ Manajer kredit memeriksa daftar akun yang jatuh

¨ Manajer kredit memeriksa bahawa daftar akun tidak tertagih dalam batas yang wajar

¨ Petugas pembelian menggunakan laporan periodik









Selasa, 11 Juni 2013

pelajaran fisika (lucu)

Ada seorang murid bernama
Tarom, dia pintar semua mata
pelajaran, kecuali pelajaran
Fisika, sehingga ketika ada
pelajaran Fisika dia selalu
... ditanya oleh gurunya. Saat itu pelajaran mengenai Suhu. Guru : “Rom, apa arti F, C, R dan
K?” Tarom : “(Setelah berpikir
cukup lama) Tidak tahu pak…” Guru : “Dasar bodoh! itu adalah
Farenheit, Celcius, Reamur dan
Kelvin.” Tarom : “Kok bisa?” Guru : “Lihat saja buku
paketmu!” Murid-murid : “Hhuuuuuuu……!” Mulai hari itu Tarom berencana
untuk balas dendam. Suatu
hari waktu membaca buku
porno milik pak guru yang dia
sembunyikan, Tarom
mendapat ide, “Siiiip… kebetulan besok ada Fisika!”,
pikirnya. Keesokan harinya. Tarom : “Pak, bapak kan sering
memberi pertanyaan pada
saya, sekarang gantian saya
yang memberi pertanyaan
pada bapak, bagaimana?” Guru : “siapa takut!” Tarom : “Tolong jabarkan (A-
AH)(DI/CosA)(1X)(-TA)(2X)” Guru : “Memangnya rumus
apaan tuh!!!…” Tarom : “Bapak nggak tahu
kan?” Guru : (Menggelengkan kepala) Tarom : “Itu sih kecil.. Rumus
itu penjabarannya AMINAH
DIPERKOSA 1X MINTA 2X” Guru : “Kok bisa???” Tarom : “Lihat aja dibuku
porno bapak…!!!” Guru : “GEEEERRRRR!!!…”

orang tua kalah sama anak kecil nya

ada seorang anak bertanya pada ibunya
a: bu 1+1 berapa bu
i: jelas dua
a: salah
i: terus berapa
a: jendela
i: kok bisa
a: coba bayangkan bu
1+1kalo = dibagi dua atas sama bawah hayo
i: iya ya
sekarang ibu mau tanya
a: apa
i: kalu ada angsa 5 ditembak satu tingal berapa
a: ndak ada
a: kan kalau ditembak kan kaget jadinya ndak ada
i: kamu betul juga ya
a: dah dari dulu kalee

GOMBALIN DOSEN KILLER

Saat ulangan MTK andi sangat tidak mengerti pelajaran tersebut dan dia selalu di perhatikan oleh guru killernya saat guru nya bertanya
Guru :"Andi kamu tidak belajar ya tadi malam!?"
Andi :"Hmmm enggak Bu."
Guru:"Kenapa kamu ga belajar !!!!"
Andi:"Karena saya sedang belajar untuk menaklukan hati ibu:*"
Guru:Langsung kasi nilai 100


Saat pelajaran IPA Jono sangat tidak mengerti pelajaran yang di sampaikan gurunya karena gurunya selalu ngomel" ke Jono,saat Jono di tanya oleh guru nya
Guru :"Jono apa rumus gaya listrik??"
Jono :"Aduuh saya g tau bu"
Guru :"Kenapa g tau!!! barusan saya terangkan!"
Jono :"Iya bu saya tidak mengerti rumus gaya listrik bu."
Guru :"Lalu kamu tau rumus apa!?"
Jono :"Rumus untuk mencintai ibu :*"
Guru :Langsung pingsan

Senin, 10 Juni 2013

BELA NEGARA

BELA NEGARA
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadanganmiliter, seperti Amerika Serikat National Guard.
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional.
Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang disebut sebagai cadanganmiliter, yang merupakan kelompok atau unit personel militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.

era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di republik indonesia. ada 
perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif dan 
pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan negara kesatuan republik 
indonesia. suasana keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari segala 
penjuru dunia seolah tidak terbendung. berbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim 
kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari, dipahami dan 
diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu 
oleh sistem pemerintahan yang otoriter. 

salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dan 
kecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan 
pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis. namun berbagai 
tindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering terjadi dengan mengatas namakan 
demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa. 
kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. semangat untuk 
membela negara seolah telah memudar. 

bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajiban 
dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada tentara nasional indonesia. padahal 
berdasarkan pasal 30 uud 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara 
republik indonesia. bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan republik 
indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. 

uu no 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara ri mengatur tata cara penyelenggaraan 
pertahanan negara yang dilakukan oleh tentara nasional indonesia (tni) maupun oleh seluruh 
komponen bangsa. upaya melibatkan seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan 
negara itu antara lain dilakukan melalui pendidikan pendahuluan bela negara. di dalam masa transisi 
menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi, tentu timbul pertanyaan apakah pendidikan 
pendahuluan bela negara masih relevan dan masih dibutuhkan. makalah ini akan mencoba membahas 
tentang relevansi pendidikan pendahuluan bela negara di era reformasi dan dalam rangka menghadapi 
era globalisasi abad ke 21. 
Pada masa transisi menuju masyarakat madani (masyarakat beradab) kesadaran bela negara perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT), baik dari luar maupun dari dalam. Salah satu contoh adanya AGHT fisik dari luar seperti agresi atau penyerangan dari negara lain, sedangkan dari dalam seperti adanya kelompok separatis (kelompok yang ingin memisahkan diri) dan maraknya tindakan kriminal. Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti “memanggul bedil menghadapi musuh.” Keterlibatan warga negara dalam bela negara secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa, dan dalam segala situasi, misalnya dengan cara:

a.  meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak,
b.   menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada masyarakat,
c.  berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan retorika),
d.  meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/ undang-undang dan menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia,
e.  pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui ibadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.

Jika seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela negara secara non-fisik ini, berbagai potensi konflik (seperti ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan) bagi keamanan negara dan bangsa akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Kegiatan bela negara secara non-fisik juga sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi abad ke-21 ketika arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendung akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi.


SUMBER  :