Minggu, 08 Januari 2012

DEPARTEMENTASI



Departementasi
            
Departementasi  atau bersangkutan dengan proses penentuan cara pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi horizontal pada setiap tingkatan hirarki, dan berhubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik. Meskipun organisasi formal disusun atas dasar kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan wewenang, kekuasaan, tanggung jawab, akuntabilitas , dan arus komunikasi yang sama, tetapi hasilnya adalah berbagai tipe struktur organisasi yang berbeda-beda. Karena tidak ada pandangan yang paling baik dalam merancang struktur organisasi, ataupun terap dalam semua kondisi, kita akan membahas beberapa tipe departementasi, dengan masing-masing tipe mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan.
            Departementasi yang lebih khusus, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
·         Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
·         Pelayanan (service) yang mungkin mencerminkan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis dlam suatu kapal pesiar.
·         Langganan dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran, pemarintah, militer dan konsumen akhir.
·         Peralatan dapat diperinci, misl di dalam kelompok produksi, menjadi departemen pemotonagn, perakitan dan pembungkusan.
·         Urutan angka (alpha – numerical) dapat digunakan dalam pelayanantelehone di mana nomor 0000 – 5000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomor-nomor 5001 – 9999 dalam departemen lain.

Organisasi-organisasi dengan berbagai ukuran terdiri dari satu tingkatan hirarkis, maka selalu akan ada tipe-tipe departementasi berbeda yang disajikan dalam suatu struktu organisasi. Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunakan tipe departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe di atas, yang di kenal sebagai desain organisasi campuran (hybrid design) atau sering juga disebut mixed departementation.Dalam departementasi di bagi manjadi beberapa macam, yaitu :




Departementasi Fungsional

Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan

Departementasi Divisional

Departementasi divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisnis terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau melayani pasar spesifik.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a.       Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b.      Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.

Kebaikan :
1.       Semua kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan
memasarkan dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
2.       Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.
3.       Kualitas dan kecepatan membuat keputusan meningkat.
4.       Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan
 lingkungan divisi yang khas
5.        Merumuskan tanggung – jawab dengan jelas dan perhatian
 dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
6.        Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7.       Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
8.       Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.

Kelemahan :
1.      Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber daya
perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
2.      Seberapa besar delegasi wewenang diberikan.
3.      Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi
biaya overhead perusahaan.
4.      Menimbulkan konsistensi kebijaksanaan antar divisi.
5.      Masalah duplikasi sumber daya dan perlatan yang tidak perlu
6.      Masing-masing divisi bisa menghadapi problem yang sama sehingga
terjadi pengulangan dalam pengatasannya
7.      Target divisi bisa mengalahkan target organisasi
8.      Konflik antar divisi bisa terjadi, bila terjadi problem organisasi, maka
membutuhkan orang yang sangat ahli dan menguasai banyak hal


SUMBER :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar