Departementasi
Departementasi atau bersangkutan dengan proses penentuan cara
pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi horizontal pada setiap tingkatan
hirarki, dan berhubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik. Meskipun
organisasi formal disusun atas dasar kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan
wewenang, kekuasaan, tanggung jawab, akuntabilitas , dan arus komunikasi yang
sama, tetapi hasilnya adalah berbagai tipe struktur organisasi yang
berbeda-beda. Karena tidak ada pandangan yang paling baik dalam merancang
struktur organisasi, ataupun terap dalam semua kondisi, kita akan membahas
beberapa tipe departementasi, dengan masing-masing tipe mempunyai berbagai
kebaikan dan kelemahan.
Departementasi
yang lebih khusus, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
· Waktu
dapat dibagi menjadi shift
pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
· Pelayanan
(service) yang mungkin mencerminkan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis
dlam suatu kapal pesiar.
· Langganan
dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran, pemarintah,
militer dan konsumen akhir.
· Peralatan
dapat diperinci, misl di dalam kelompok produksi, menjadi departemen
pemotonagn, perakitan dan pembungkusan.
· Urutan
angka (alpha – numerical) dapat digunakan dalam pelayanantelehone di mana nomor
0000 – 5000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomor-nomor 5001 – 9999 dalam
departemen lain.
Organisasi-organisasi dengan berbagai ukuran
terdiri dari satu tingkatan hirarkis, maka selalu akan ada tipe-tipe
departementasi berbeda yang disajikan dalam suatu struktu organisasi. Semakin
besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunakan tipe
departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe departementasi organisasi
kombinasi berbagai tipe di atas, yang di kenal sebagai desain
organisasi campuran (hybrid design) atau sering juga disebut mixed
departementation.Dalam departementasi di bagi manjadi beberapa macam, yaitu
:
Departementasi Fungsional
Departemen Fungsional adalah pengelompokan
fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi.
Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar
departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan
Departementasi Divisional
Departementasi divisional, departemen perusahaan besar
yang berupa bisnis terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan menjual produk
spesifik atau melayani pasar spesifik.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a. Struktur
organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b. Struktur
organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
Kebaikan :
1. Semua
kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan
memasarkan dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
2. Semua
kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.
3. Kualitas
dan kecepatan membuat keputusan meningkat.
4. Menempatkan
pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan
lingkungan divisi yang khas
lingkungan divisi yang khas
5. Merumuskan
tanggung – jawab dengan jelas dan perhatian
dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
6. Membebaskan
para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7. Cocok
untuk lingkungan yang cepat berubah.
8. Mempertahankan
spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.
Kelemahan :
1. Berkembangnya
persaingan disfungsional potensial atas sumber daya
perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
2. Seberapa
besar delegasi wewenang diberikan.
3. Masalah
kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi
biaya overhead perusahaan.
biaya overhead perusahaan.
4. Menimbulkan
konsistensi kebijaksanaan antar divisi.
5. Masalah
duplikasi sumber daya dan perlatan yang tidak perlu
6. Masing-masing
divisi bisa menghadapi problem yang sama sehingga
terjadi pengulangan dalam pengatasannya
terjadi pengulangan dalam pengatasannya
7. Target divisi
bisa mengalahkan target organisasi
8. Konflik antar
divisi bisa terjadi, bila terjadi problem organisasi, maka
membutuhkan orang yang sangat ahli dan menguasai banyak hal
membutuhkan orang yang sangat ahli dan menguasai banyak hal
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar